RENUNGAN

on Jumat, 26 November 2010

ilustrasi dari arinitrilestari.blogspot.com
Baru saja aku berbuat kesalahan. Kemarin aku berbuat salah. Kemarinnya lagi akupun salah. Dulu berbuat salah. Salah, salah dan salah. Banyak sekali kesalahan yang telah kuperbuat.Begitulah yang namanya manusia. Salah, lupa dan dosa memang menjadi langganannya. Sedetik yang lalu sudah berbuat salah ternyata semenit kemudian salah pun kembali diulangi.

Tumpukan dosa-dosa bertambah seiring umur yang semakin membuncit. Namun begitu, Allah subhanahu wa ta’ala yang menciptakan manusia sangat pengampun kepada hamba-Nya. Meski tiap hari bahkan tiap detik manusia di dunia ini melakukan dosa, masih saja Dia membukakan ampunan untuk para hamba-
Nya. Bahkan kasih sayangnya terus-menerus Dia berikan kepada hamba-hamba-Nya. Di akhir malam bahkan Dia memanggil-manggil para hamba, siapakah yang mau memohon ampunan kepada-Nya.
Akupun jadi malu dengan Allah penciptaku. Dia begitu sayang kepadaku, namun diriku malah tak sayang pada diriku sendiri. Perbuatan dosa yang kulakukan tak lain akan mencelakakan diri ini. Astaghfirullah.
Akankah aku akan terus berkubang dengan dosa-dosa ini? Ah, alangkah ruginya jika aku terus demikian. Aku harus berubah dan memperbaiki diri, aku ingin segera berlari kepada Allah. Menyambut ampunan-Nya, mengharapkan luas rahmat-Nya.
Alhamdulillah, Allah masih bukakan kesempatan Ramadhan untuk berbenah diri. Bersungguh-sungguh beribadah pada-Nya, mengharapkan curahan rahmat-Nya dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa. Walau mungkin hari-hari ramadhan akan segera berganti, tapi aku ingin
memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Di berbagai kesempatan Ramadhan mulutku berucap dengan do’a Nabi Adam dan istrinya Hawa.
“Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah mendzalimi diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni dosa kami niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”
“Keinsyafan” Majalah El-Fata 12/III/2003

0 komentar:

Posting Komentar